Sunday 14 June 2015

Proses Pembuatan Semen



PROSES PEMBUATAN SEMEN


Mula-mula bahan baku yang berupa batu kapur dan silika stone serta bahan pendukung di masukan kedalam crusher untuk di reduksi menjadi ukuran yang dapat di terima oleh raw mill. Lalu bahan ini di distribusikan menuju plant storage dengan menggunakan belt conveyer. Mengapa menggunakan belt conveyer karena uran dan wujud dari material yang di hasilkan dari crusher berupa zat padat yang . Setelah material tadi masuk kedalam plant storage bahan baku yang memiliki komposisi kimia yang berbeda-beda dari setiap pengiriman di homogenisasi di dalam plant ini. Proses homogenisasi ini dilakukan agar didapatkan komposisi material yang merata. Selanjutnya bahan di transportasikan menuju raw mill. Pada raw mill ini terjadi proses penggilingan dan pengeringan untuk plant dengan jenis tube mill. Material yang masuk pada raw mill diharapkan memiliki ukkuran kurang dari 50 mm dengan kadar air maksimum 10% dan diperoleh produk dengan kehalusan maksimum 18% pada saringan 170 mesh.
Sebelum memasukin rotary kiln, material raw mill masuk kedalam silo raw mill. Dimana silo raw mill ini erdiri dari 3 (tiga) alat yaitu:

        - Blending Silo
  Dimana alat ini bertujuan untuk menghomogenisasi raw meal dengan bantuan hembusan udara.

       - Suspension Preheater
  Alat ini untuk bertujuan untuk Untuk pemanasan awal dan prekalsinasi raw meal sebelum masuk kiln.

       - Storage Silo
  Bertujuan untuk penyimpanan sementaran raw meal sebelum di umpan ke alat rotary kiln. 

Setelah itu raw meal di umpankan kedalam rotary kiln dan di proses untuk di jadikan semen. Di dalam kiln ini terjadi banyak proses diantaranya :


Proses yang terjadi di dalam kiln:
       - Pengeringan Slurry :Terjadi pada daerah 1/3 panjang kiln dari inlet pada temperatur 100-500◦C sehingga terjadi pelepasan air bebasdan air terikat untuk mendapatkan padatan tanah kering.
 
       -  Pemanasan Awal : Terjadi pada daerah 1/3 setelah panjang kiln dari inlet. Selama pemanasan tidak terjadi perubahan berat dari material tetapi hanya peningkatan suhu yaitu sekitar 600°C  dengan menggunakan preheater.
 
       - Kalsinasi : Penguraian kalsium karbonat menjadi senyawa-senyawa penyusunnya pada suhu 6000 C.

                    CaCO3 → CaO + CO2
                    MgCO3 → MgO + CO2

        -  Pemijaran           : Reaksi antara oksida-oksida yang terdapat dalam material yang membentuk senyawa hidrolisis yaitu C4AF, C3A, C2S pada suhu 1450° C membentuk Clinker.
 
       -  Pendinginan      : Terjadi pendinginan Clinker secara mendadak dengan aliran udara sehingga Clinker berukuran 1150-1250 gr/liter. Clinker yang keluar dari Cooler bersuhu 150-250° C.
 
      - Penyimpanan Klinker : Klinker kasar akan jatuh kedalam penggilingan untuk dihaluskan. Kemudian dengan drag chain, klinker yang telah dihaluskan diangkut menuju silo klinker atau langsung ke proses cement mill untuk diproses lebih lanjut menjadi semen.

Lalu selanjutnya bahan yang telah di proses di rotary kiln di alirkan menuju cement mill. Pada cement mill ini terjadi proses penggilingan akhir klinker dengan di tambahkan 5% gypsum alami atau sintetik. Secara umum proses yang terjadi di dalam semen mill ini dibagi menjadi tiga macam yaitu : penggilingan klinker, pencampuran, pendinginan. Hasil dari semen mill ini sudah berupa semen dengan komposisi yang di inginkan. Semen-semen ini dimasukkan kedalam semen silo sebagai penampungan akhir sebelum semen masuk ke unit packing.

sumber gambar : Direktorat PKP

No comments:

Post a Comment