PROSES PEMBUATAN SEMEN
Mula-mula bahan baku yang berupa batu kapur dan silika
stone serta bahan pendukung di masukan kedalam crusher untuk di reduksi menjadi
ukuran yang dapat di terima oleh raw mill. Lalu bahan ini di distribusikan
menuju plant storage dengan menggunakan belt conveyer. Mengapa menggunakan belt
conveyer karena uran dan wujud dari material yang di hasilkan dari crusher
berupa zat padat yang . Setelah material tadi masuk kedalam plant storage bahan
baku yang memiliki komposisi kimia yang berbeda-beda dari setiap pengiriman di
homogenisasi di dalam plant ini. Proses homogenisasi ini dilakukan agar
didapatkan komposisi material yang merata. Selanjutnya bahan di transportasikan
menuju raw mill. Pada raw mill ini terjadi proses
penggilingan dan pengeringan untuk plant dengan jenis tube mill. Material yang
masuk pada raw mill diharapkan memiliki ukkuran kurang dari 50 mm dengan kadar
air maksimum 10% dan diperoleh produk dengan kehalusan maksimum 18% pada
saringan 170 mesh.
Sebelum memasukin
rotary kiln, material raw mill masuk kedalam silo raw mill. Dimana silo raw
mill ini erdiri dari 3 (tiga) alat yaitu:
- Blending Silo
Dimana alat ini bertujuan
untuk menghomogenisasi raw meal dengan bantuan hembusan udara.
- Suspension Preheater
Alat ini untuk bertujuan
untuk Untuk pemanasan awal dan prekalsinasi raw meal sebelum masuk kiln.
- Storage Silo
Bertujuan untuk penyimpanan
sementaran raw meal sebelum di umpan ke alat rotary kiln.
Setelah itu raw meal di umpankan kedalam
rotary kiln dan di proses untuk di jadikan semen. Di dalam kiln ini terjadi
banyak proses diantaranya :
Proses yang terjadi
di dalam kiln:
- Pengeringan
Slurry :Terjadi
pada daerah 1/3 panjang kiln dari inlet pada temperatur 100-500◦C sehingga
terjadi pelepasan air bebasdan air terikat untuk mendapatkan padatan tanah kering.
- Pemanasan
Awal : Terjadi
pada daerah 1/3 setelah panjang kiln dari inlet. Selama pemanasan tidak terjadi
perubahan berat dari material tetapi hanya peningkatan suhu yaitu sekitar
600°C dengan menggunakan preheater.
- Kalsinasi : Penguraian
kalsium karbonat menjadi senyawa-senyawa penyusunnya pada suhu 6000 C.
CaCO3 → CaO + CO2
MgCO3 → MgO + CO2
-
Pemijaran : Reaksi antara oksida-oksida yang terdapat dalam
material yang membentuk senyawa hidrolisis yaitu C4AF, C3A, C2S pada suhu 1450°
C membentuk Clinker.
-
Pendinginan : Terjadi pendinginan Clinker secara mendadak
dengan aliran udara sehingga Clinker berukuran 1150-1250 gr/liter. Clinker yang keluar dari Cooler bersuhu 150-250° C.
- Penyimpanan
Klinker : Klinker
kasar akan jatuh kedalam penggilingan untuk dihaluskan. Kemudian dengan drag
chain, klinker yang telah dihaluskan diangkut menuju silo klinker atau langsung
ke proses cement mill untuk diproses lebih lanjut menjadi semen.
Lalu selanjutnya bahan yang telah di proses di
rotary kiln di alirkan menuju cement mill. Pada cement mill ini terjadi proses
penggilingan akhir klinker dengan di tambahkan 5% gypsum alami atau sintetik.
Secara umum proses yang terjadi di dalam semen mill ini dibagi menjadi tiga macam yaitu :
penggilingan klinker, pencampuran, pendinginan. Hasil dari semen mill ini sudah
berupa semen dengan komposisi yang di inginkan. Semen-semen ini dimasukkan
kedalam semen silo sebagai penampungan akhir sebelum semen masuk ke unit
packing.
sumber gambar : Direktorat PKP
No comments:
Post a Comment